Aku
remaja 15 tahun, seperti remaja-remaja lainnya aku sudah beberapa kali
menjalani hubungan percintaan. Suka pada sesorang adalah hal yang wajar, begitu
pula aku. Sudah beberapa kali menyukai sesosok laki-laki. Mudah mencinta tetapi
sulut melupakan, itulah aku. Tetapi yang ini lain, aku kenal, aku tidak suka
dan rasanya biasa-biasa saja.
Beberapa
bulan berlalu entah apa yang terjadi membuat aku menyukainya, aku berpikir
dalam hati apakah aku benar-benar suka atau hanya pelarian semata. Dan sekian
lama berlalu ternyata aku benar-benar menyukainya, seorang pria sebaya denganku
dengan paras yang biasa-biasa saja. Entah apa yang membuat aku menyukainya. Tapi
inilah cinta, perasaan kagum pada seseorang yang tidak diketahui apa
penyebabnya.
Delapan
bulan berlalu dan aku menjalin sebuah hubungan dengannya, dia mencintaiku dan aku
mencintainya. Hari-hari kami selalu bahagia setiap pagi mendapat selamat sapaan
selamat pagi dan waktu akan tidur mendapat sapaan selamat tidur. Hubungan kami
berjalan sudah 7 bukan dan biasa-biasa saja, namun setelah itu ada sesuatu hal
yang membuat kami bertengkar dan akhirnya membuat hubungan kami berakhir.
Aku sangat
mencintainya, aku ingin dia kembali padaku. Tapi apadaya semuanya sia-sia semua
perjuanganku hanya dipandang sebelah mata. Kita berteman baik tetapi 17 bulan
kemudian kita menjalin hubungan cinta kembali. Dia bukan sesosok orang yang aku
kenal 3 tahun lalu, sekarang berubah, entah apa yang membuatnya berubah. Dulu dia
sangat mencintaiku tapi sekarang bilang
sayang aja nggak pernah. Dia selalu mengantarkanku kemana aku pergi dan
membantu aku saat ada kesulitan. Sekarang aku banyak kesulitan dia tidak mau
membantu.
Apa yang
salah denganku? Mengapa dia seperti itu sifatnya berubah tidak seperti dulu
lagi. Yang ada kala susah dan senang. Dia hanya ada saat senang dan saat aku
sedang mengalami kesusuhan dia menghilang. Apakah ini karma karena aku dulu
sering tidak menghiraukan orang-orang yang sayang dan peduli sama aku? Entahlah
aku juga tidak tahu.
Yang jelas
besok-besok jika aku mencintai sesorang kepribadian itu juga penting, bukan
karena semata-mata karena cinta bisa melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih
serius. Sekarang aku hanya berharap semoga Tuhan mengirimkan laki-laki yang
pantas untuk aku, walaupun tidak tampan fisik tapi kaya hati. Aku tidak menunjuk
siapa orangnya yang aku inginkan, aku akan menerima siapa saja yang Allah
kirimkan untuk mendampingi hidupku nanti, bagaimanapun keadaannya aku rela dan
ikhlas asalkan dia benar-benar jodoh yang terbaik untukku.
Karya : Oktavia Safitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar